Kota Putih, Dulu Dongeng Sekarang Nyata ~ Tak Dum Tess

(Foto : Lokasi dimana kota putih berada)

Hallo sobat Tak Dum Tess, gimana kabarnya sobat ? Mudah-mudahan sehat wal afiat ya. Oke kembali lagi dengan saya, kali ini saya mau ngebahas sebuah pengetahuan yang terjadi pada saat ini. Pengetahuan apa si? Pengetahuan ini adalah sebelumnya hanya sebuah dongen belaka, tetapi menjadi nyata. Apa si itu ? Itu adalah tempat dimana yang bisa disebut dengan “Kota Putih”.

Seperti yang kita tau sebelumnya sobat, kota putih hanyalah sebuah dongeng belaka. Tetapi tim ekspedisi arkeolog ke Honduras berhasil mengungkap kota yang sebelumnya hanya ada dalam dongeng. Sejumlah artefak dari kota yang disebut "Kota Putih" atau "Kota Dewa Monyet" berhasil diekskavasi.

Dari 52 artefak yang dibawa oleh para arkeolog, beberapa yang istimewa antara lain kursi ritual yang disebut metates serta bejana yang dihias dengan motif ular, figur-figur hewan, serta hering.

Tau kah sobat, apa yang membuat para arkeolog kagum pada artefak tersebut ? Artefak yang paling mengagumkan adalah kepala yang dipercaya merupakan milik seekkor jaguar. Kepala itu mungkin berkaitan dengan ritual permainan bola yang sudah menjadi tren di Amerika Tengah pada masa kuno dahulu.

"Figur itu tampak menggunakan helm," kata Christopher Fisher, pimpinan tim ekspedisi sekaligus arkeolog dari Colorado State University, yang mempelajari budaya kuno Amerika Tengah.

Oscar Neil Cruz, arkeolog pimpinan Honduras Institute of Anthropology and History (IHAH), yang juga terlibat dalam studi tersebut, percaya bahwa artefak yang kini disembunyikan itu berasal dari masa 1.000-1.400 tahun yang lalu.

Ekspedisi mencari kota misterius tersebut sebenarnya berawal dari sebuah mitos. Sejak ratusan tahun lalu, para penjelajah banyak menceritakan adanya benteng putih yang ada di antara lebatnya daun-daun pohon di hutan.

Sementara itu sobat, masyarakat Honduras percaya adanya "Rumah Cokelat", sebuah tempat mistik yang dianggap masyarakat Honduras seperti surga, di mana orang yang masuk ke dalamnya tidak akan pernah kembali lagi sobat, udah kayak segitiga bermuda aja ya sobat.

Pada tahun 1920-an, seorang penjelajah bernama Theodore Morde mengaku telah menemukan tempat yang dalam bahasa latin disebut Ciudad Blanca itu. Morde pulang membawa artefak yang diklaim berasal dari kota itu sobat Tak Dum Tess.

Menurut pengakuan Morde, kota itu sendiri menyimpan sebuah patung dewa monyet. Ia menolak memberikan informasi rinci mengenai lokasi kota itu karena khawatir akan dirusak. Morde sendiri kemudian bunuh diri dan tempat yang diklaim telah ditemukannya pun tak pernah teridentifikasi.

Pada tahun 2012 lalu, dengan bantuan Center for Airborne Laser Mapping di University of Houston, para arkeolog dengan pesawat Cessna Skymaster yang dilengkapi scanner light detection and ranging (lidar) memindai wilayah hutan hujan tropis Honduras.

(Foto : Salah satu artifak berbentuk kepala monyet yang ditemukan dalam ekspedisi di lembah la mosquitia, Hongduras)

Memakai lidar, arkeolog mampu menyelidiki wilayah yang tertutupi hutan hujan tropis sekalipun. Hasil penelitian mengejutkan. Mereka menemukan adanya sisa-sisa kebudayaan di tengah hutan belantara tersebut sobat Tak Dum Tess.

Tahun ini, para arkeolog berencana kembali ke tempat tersebut untuk melakukan penggalian. Mereka pun membawa sejumlah artefak berharga. Beberapa artefak masih ditinggalkan di tempatnya, sementara lokasi disembunyikan agar tak dijarah.

Diberitakan oleh National Geograhic, Senin (2/3/2015), dari ekspedisi terbaru, arkeolog percaya bahwa "Kota Putih" yang ada dalam dongeng bukan satu-satunya kota misterius yang ada di tengah hutan.

Sejumlah kota dipercaya ada di belantara hutan. Dengan demikian, bukan hanya kota yang ada, melainkan juga peradaban kuno lainnya. Kini sejumlah peninggalan bersejarah itu terancam rusak oleh pembabatan hutan yang tidak terkendali sobat Tak Dum Tess.

Virgilio Paredes Trapero, pimpinan IHAH, mengungkapkan bahwa jika tak dilindungi, hutan Honduras beserta lembahnya akan hilang hanya dalam kurun waktu selama 8 tahun. Jejak budaya di sana pun akan tilang.

Maka dari itu sobat, kita harus menjaga hutan kita. Tetapi bukah hanya hutan di Honduras, tetapi hutan di Indonesia pula. Agar peninggalan-peninggalan kuno tidak menjadi hilang. Mari kita cintai dan sayangi hutan kita.

Muhammad Raihan Radyva Said

Dia adalah seorang admin pada blog takdumtess.blogspot.com, ia adalah seorang pelajar disebuah sekolah menengah atas yang menggeluti ilmu blogging. Ia juga seorang pengguna UBuntu (LINUX).

Translate